The Wailing (2016), Film Horror Korea Selatan Bikin Tanda Tanya

The Wailing, merupakan film layar lebar dari Korea Selatan yang udah bikin saya mikir tujuh keliling. Film ini bergenre Fantasi, Horor, Misteri dengan rating IMDB yang cukup menarik yaitu 7.7/10. Selain itu, film The Wailing mendapat sejumlah pujian dari kritikus film dan penonton saat ditayangkan di Cannes Film Festival ke-69 dan film ini di produksi oleh 20th Century Fox, hehehe film Hollywood ya!

Film The Wailing berdurasi selama 2 jam 36 menitan. Lumayan lama untuk ukutan film horor. Menariknya film dengan durasi 2 jam lebih itu bikin saya terpaku untuk terus menyaksikan filmnya, karena ada semacam tanda tanya yang belum keungkap. Mungkin bagi yang gak movie freak, bisa langsung kabur atau ketiduran pas nonton. Secara, film ini banyak dialognya khas film Korea. Jujur ya, meskipun banyak dialog, gak tau kenapa film Korea itu betah buat di tonton. Kebayang, film barat yang banyak dialognya, saya mungkin gak kuat.

Nah... meskipun banyak dialog, tapi film ini plot ceritanya cukup menarik, tarik ulur kayak layangan. Ada saatnya kita tegang, tenang, ketawa, gregetan, dan mengkerutkan dahi. Emosi saya seperti ikut tersedot ke dealam film. Kebayang aja, misal anggota keluarga kena guna-guna, mau nyalahin siapa? Terus pelakunya siapa? Bingung. Hal supranatural mungkin dianggap tidak ada bagi kaum yang logis. Tapi kenyataannya, hal ini ada sejak zaman dahulu, cuma susah diterima dengan akal sehat. Dibawa ke ranah hukum juga, takut jadi fitnah. Dilema kan. 

 
Horror, Movie Poster, The Wailing, 2016
Image Source: www.impawards.com
Sinopsis
Singkat cerita nih, jadi disebuah pedesaan terpencil ada sebuah kejadian pembunuhan berantai. Tapi, pembunuhannya sangat misterius dan aneh sampai akhirnya di duga para korban keracunan jamur. Tapi, seorang polisi setempat merasa janggal, gak mungkin karena jamur sampai segitunya. Akhirnya diseledikilah siapa pelaku sebenarnya. Sampai muncul dugaan bahwa pelaku adalah orang asing dari Jepang yang belum lama tinggal di desa tersebut. 

Saat dua orang polisi yang salah satunya bernama Jong Goo dan satu pastur yang bisa berbahasa Jepang mendatangi rumah orang asing itu secara diam-diam, salah seorang polisi medapati sepatu anak  Jong Goo di salah satu ruangan misterius milik orang asing tersebut lengkap dengan foto para korban dan calon korban yang dipajang di dinding. Semakin kuatlah bahwa pria asing tersebut bersekutu dengan makhluk gaib untuk membunuh para korbannya

Benar saja, anak Jong Goo bernama Go Hyo Jin mengalami kejadian aneh yang hampir serupa dengan korban-korban lainnya. Tidak tahan melihat putrinya yang sakit dan berkelakuan tidak wajar,  dipanggilah seorang dukun dari kota yang kompeten bernama Il Gwang untuk menyembuhkan putrinya. Il Gwang melakukan serangkaian ritual untuk mengusir makhluk astral. Saat ritual ini, saya  jadi tahu cara orang korea mengusir makhluk halus. Menarik. Kalo di Indonesia bakar menyan sambil sang dukun duduk bersila dan meng"gibrig-gibrigkan" tangannya, di Korea pake musik sambil sang dukun nari-nari, muter-muter, teriak-teriak. Beda dengan orang barat yang saya lihat di The Conjuring, cara berinteraksi dengan makhluk astral pake alat-alat modern yang dipadukan dengan cara supranatural.

HATI-HATI SPOILER
Nah, saat Il Gwang melakukan upacara pembasmian hantu, Hyo Jin meronta-ronta semakin parah. Jong Goo tidak kuat melihat anaknya menderita, akhirnya dia hentikan ritual tersebut yang mungkin bisa dibilang tinggal selangkah lagi. Disitu Jong Goo mulai putus asa, entah harus bertumpu pada siapa lagi. Akhirnya dia berencana untuk membunuh pria misterius itu dengan tangannya sendiri, dibantu oleh rekan-rekannya. 

Saat mendatangi rumahnya, pria asing tersebut ternyata sudah melarikan diri. Eh malah muncul Zombie alias mayat hidup dari balik pepohonan yang kekuatannya luar biasa.  Yang menarik adalah saat kedatangan seorang wanita yang juga misterius.Wanita tersebut, pria asing, dan Il Gwang menjadi tanda tanya dalam film ini. Ending yang luar biasa, bikin saya tanda tanya, mikir, dan bertanya-tanya. Mungkin ini salah satu yang bikin kritikus film memuji. Film ini disajikan dengan ending yang gregetan.

Over All, film ini recommended buat ditonton. Jangan di tonton anak-anak ya! Gak cocok, hehe...


Baca Juga 

Komentar